DomaiNesia

Hubungan Sistem Informasi dan organisasi

 


    Sistem informasi dewasa ini telah memainkan peranan vital dalam pembentukan masyarakat kontemporer. Transformasi untuk memujudkan masyarakat maju yang sadar akan efisiensi dimensi ruang dan waktu tidak terbantahkan bahwa sistem informasi adalah jawabnya. Masyatakat baik secara individu maupun kelompok organisasi dihadapkan pilihan memanfaatkan waktu dan mempercepat langkah menuju tujuan yang dicapai. Secara sadar dengan munculnya inovasi teknologi informasi percepatan menuju tujuan yang direncanakan akan tercapai dengan cepat. Keseimbangan sistem informasi dan organisasi dalam suatu masyarakat secara efisien dan efektif dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Sistem informasi mempunyai kontribusi utama untuk memenuhi tantangan lingkungan masyarakat yang cepat berubah. Ketiga unsur: sistem informasi, masyarakat dan organisasi dapat menciptakan transformasi perubahan individu. Sistem informasi dapat menambah kecepatan masyarakat berinteraksi dan dapat pula menambah kecepatan kerja organisasi. Perubahan yang dimaksud adalah kecepatan proses untuk menghasilkan output, meningkatkan fleksibilitas dan kualitas pengambilan keputusan. 

 Sistem Informasi dan Organisasi

    Sistem informasi dan organisasi merupakan tiga hal yang saling mempengaruhi dan tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Informasi dalam organisasi harus ditempatkan dalam sebuah kerangka sistem sehingga dapat disajikan dan disebarkan ke setiap departemen secara efisien dan efektif. Organisasi harus mempunyai kesadaran akan pentingnya sistem informasi dan bersifat terbuka terhadap perubhan dan kehadiran teknologi informasi yang lebih efisien, efektif dan berkinerja tinggi. 

    Hubungan yang terjadi antara teknologi informasi dan organisasi sangat komplek. Interaksi ini dipengaruhi oleh beberapa hal yang merupakan faktor mediasi. Faktor tersebut antara lain struktur organsasi, prosedur operasi, politik, budaya, lingkungan dan keputusan manajemen. Adanya interaksi yang sangat erat, hendaknya individu atau manajer sadar bahwa sistem informasi merupakan suatu kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup suatu organisasi. Manajer tidak akan bisa berhasil merancang suatu sistem baru jika tidak memahami lebih dulu organisasinya. 

    Pemahaman organisasi dapat dibedakan menurut beberapa segi, yaitu (1) dari segi teknis (technical definition), organisasi merupakan struktur sosial, dan organisasi merupakan struktur dalam masyarakat secara formal dan stabil memperoleh beberapa sumber daya dari lingkungan dan mengolahnya untuk menghasilkan suatu output. (2) dari segi perilaku (behavioral definition), organisasi merupakan sekumpulan hak, kewajiban dan tanggung jawab yang mencapai keseimbangan selama periode waktu tertentu melalui konflik dan penyelesaiannya.

Hubungan antara Sistem Informasi dan Organisasi

    Sistem informasi merupakan bagian dari keseluruhan struktur dan proses organisasi. Berdasarkan atas sudut pandang teknis, hubungan itu menekankan perhatian pada bagaimana input yang ada diolah menjadi output ketika teknologi mengalami perubahan. Sedangkan dari sudut pandang perilaku menekankan bahwa sistem informasi baru, atau dengan membangun kembali sistem yang lama, melibatkan penyusunan kembali mesin dan pekerja teknisnya, sehingga sistem informasi tersebut akan merubah keseimbangan organisasional antara hak, kewajiban dan tanggung jawab yang telah ditetapkan selama periode yang panjang. Perubahan teknologi yang terjadi menuntut perubahan dalam siapa yang memiliki, siapa yang mempunyai hak untuk mengakses dan meng-update informasi tersebut, dan siapa yang akan mengambil keputusan, kapan dan bagaimana hal tersebut terjadi. Sistem informasi yang baik dapat menyediakan informasi yang tepat, sehingga individu dalam organisasi dapat mengurangi ketidak pastian dan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. 

    Pemahaman teknis atas organisasi befokus pada persoalan bagaimana ribuan perusahaan dalam pasar persaingan ketat dapat mengkombinasikan modal, tenaga kerja dan teknologi informasi. Sedangkan pemahaman perilaku lebih menyoroti tentang bagaimana perusahaan melihat teknologi dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Brysona dan Kob (2004) berpendapat bahwa secara empiris Sistem Informasi memiliki dampak positif terhadap keefektifan organisasi. Sementara Weber dan Pliskin (1996) mengemukakan bahwa dengan contoh implementasi dalam aktivitas perbankan, sistem informasi dapat meningkatkan efektifitas organisasi secara berlipat ganda. Hal ini membuktikan bahwa implementasi sistem informasi dalam kegiatan organisasi dapat berperan secara positif dalam meningkatkan kinerja nya.

Sumber :

Sistem Informasi Manajemen - Eko Ganis Sukoharsono, S.E., M.Com-Hons., Ph.D

Baca juga

Posting Komentar

DomaiNesia