Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Organisasi
Menurut sudut pandang teori ekonomi mikro (microeconomic models), teknologi sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang merupakan substitusi modal dan tenaga kerja. Teknologi informasi akan mengakibatkan penurunan dalam jumlah manajer menengah dan pegawai pencatatan karena informasi dapat menggantikan tugas-tugas mereka.
Berdasarkan teori biaya transaksi (transaction cost theory), teknologi informasi membantu perusahaan untuk mengurangi biaya transaksi. Teknologi informasi, khususnya dengan menggunakan network dapat membantu perusahaan dalam menurunkan biaya transaksi, mempercepat perusahaan dalam melakukan kontrak dengan pihak luar dengan menggunakan internal sources.
Menurut teori keagenan (agency theory), perusahaan dipandang sebagai nexus of contract, antara pemilik (owner) dengan manajer (agent). Manajer perlu diawasi secara terus-menerus karena mereka cenderung mengutamakan kepentingan sendiri dari pada kepentingan pemilik. Jika perusahaan semakin berkembang, agency cost atau coordination cost akan semakin meningkat, karena pemilik harus lebih banyak melakukan pengawasan terhadap karyawan. Adanya teknologi informasi yang berakibat pada berkurangnya biaya perolehan dan analisis informasi, memungkinkan organisasi mengurangi agency cost karena itu lebih mudah bagi manajer untuk mengawasi jumlah karyawan yang lebih besar.
Para peneliti perilaku (behavioral researcher) membuat suatu teori bahwa TI dapat merubah hirarkhi pengambilan keputusan dalam organisasi dengan cara menurunkan biaya perolehan informasi dan memperluas distribusi informasi. TI dapat membawa informasi secara langsung kepada pegawai tingakt paling rendah, di mana mereka dapat mengambil keputusan berbasis pengetahuan dan informasi yang mereka miliki tetap campur tangan manajemen.
Sumber :
Sistem Informasi Manajemen - Eko Ganis Sukoharsono, S.E., M.Com-Hons., Ph.D
Posting Komentar